MAJENE-SOROTMAMMIS.COM– Hari rabies sedunia atau Worl Rabies Day merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait dengan bahaya rabies yang dapat mengintai di lingkungan.
Kegiatan PKH Unsulbar dibuka bapak wakil Bupati Arismundar S. STP., di pelataran Boyang Assamalewuang Sabtu (07/10/2023).
Tema yang dipilih “all For 1 Health For All” semua untuk 1, satu kesehatan untuk semua.Tema ini dipilih guna meningkatkan kepedulian dan kerjasama masing-masing pemangku kepentingan lintas sektor dan lintas multi disiplin untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan penyakit rabies.
Peringatan hari rabies sedunia ini menjadi momen penting guna meningkatkan kesadaran tentang penyakit infeksi yang mematikan ini mengingat bahwa efek yang ditimbulkan tidak hanya pada hewan tapi juga pada manusia yang tertular. Dipilihnya tema ini merupakan langkah penting untuk lebih fokus pada kolaborasi, kesetaraan dan penguatan sistem kesehatan. Tema ini juga bearti bahwa menjadi tanggung jawab semua orang untuk memberantas rabies.
Salah satu upaya memberi semangat dan motivasi untuk mewujudkan dunia bebas rabies pada tahun 2023 adalah melalui peringatan WRD (world Rabies Day) setiap tanggal 18 September. Peringatan hari rabies sedunia diharapkan menjadi inspirasi dan motivasi bagi semua pihak untuk semakin bersemangat dalam pencegahan dan penanggulangan rabies juga diharapkan dapat meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan sarana dan parasana serta menguatkan jejaring kerja pengendalian rabies, ucap Arismunandar
Dosen Universitas Sulawesi Barat Dr. Nursaidah menjelaskan tentang kegiatan PKH Unsulbar vaksin dan pemeriksaan hewan itu, sebelum kegiatan dilaksanakan. Tim Puskeswan membuka link pendaftaran dan hari ini ada 150 ekor yang terdaftar dan diperiksa diantaranya Kucing dan Anjing.
Gejala dan tanda rabies pada hewan ada 2 (dua) tipe yaitu tipe ganas dari stadium Prodromal (2-3 hari), gejala gejala tidak mau makan, agak jinak, demam, refleks, kornea menurun dan stadium Eksistensi (3-7 hari) gejala reaktif dengan menyerang dan menggigit benda bergerak, pica, lupa pulang, gejala ekor jatuh, mandi bila jatuh, tidak keluar, saliva (ludah berhamburan) dan kaki belakang tersendak-sendak.
” Pertolongan pertama yang dilakukan pada penderita rabies yaitu dengan cara, mencuci gigitan hewan dengan sabun atau detergen dibawah air mengalir selama 10-15 menit dan tindakan ke 2 (dua) yaitu ke puskesmas atau dokter terdekat melakukan pemeriksaan untuk disuntik vaksin anti rabies” ujar Dr Nursaidah Dosen Unsulbar.