MAJENE-SOROTMAMMIS.COM, Seorang mahasiswi Unsulbar (Universitas Sulawesi Barat) diduga mengalami pelecehan seksual dari salah satu oknum ASN di kabupaten Majene, sekira pukul 13:00 Wita, Rabu (27/09/2023).
SW (19) korban pelecehan menceritakan kronologisnya saat ditemui para awak media di halaman Polres Majene.
Awal kejadian, korban meminjam tenda di kantor Dinas Sosial Majene didampingi teman kuliahnya, kemudian terduga pelaku ZN merespon dengan baik. “Orangnya asyik itu awal penilaianku. Waktu teman keluar dari ruangan terlebih dahulu, pelaku tersebut memegang pundak dan kepala disaksikan langsung oleh temanku,” ungkapnya.
Lanjutnya, korban kemudian bertanda tangan di surat peminjaman tenda dan pelaku berinisial ZN tersebut mengatakan, pokoknya korban yang harus kembalikan.
Pada saat pengembalian tenda diwakili teman karena jadwal kuliah bersamaan. Tiba-tiba pelaku menelpon, kenapa bukan korban yang kembalikan.
Korban kemudian meminta maaf. Maaf pak saya ada jadwal kuliah, nanti selesai kuliah saya merapat dan didengar teman pada saat baku telponan, ” jelasnya.
Korban membeberkan, katanya, tenda semua sudah lengkap. “Makanya saya koordinasi lebih jelas di kantor Dinsos. Disitulah salah satu staf mengantar saya ke ruangan kerja pelaku ZN. Kami berdua dalam ruangan kemudian pelaku melakukan aksinya dengan merabah payudara berkali-kali. Tas yang saya pakai saya tempelkan ke dada agar tidak terulang. Setelah kembali pulang saya salaman kepada pelaku dengan menunduk. Tangan saya dipegang erat dan dipeluk dan dicium-cium. Saya tidak berani teriak karena takut. Pelaku ZN selalu melihat ke pintu untuk melihat adakah orang diluar,” bebernya.
Saat ini, lanjut korban, kasusnya tengah ditindak lanjuti Polres Majene untuk penyelidikan.
Sementara, kapala dinas sosial Kabupaten Majene, Albar Mustar, yang ditemui di kediamannya di Lingkungan Battayang mengatakan, pada saat kejadian, dirinya tidak di tempat karena lagi zoom meeting bersama Pj Gubernur Sulbar.
“Untuk masalah itu, saya tidak tahu karena yang memberikan informasi salah satu oknum satpol PP bahwa di kantor mahasiswa mendemo,” jelasnya.
Albar mengaku, dirinya baru 10 hari diberikan amanah sebagai Plt Kadis dan tidak mengetahui sifat dan kelakuan teman-teman kantor.