Kapolres Majene: AKBP Toni Sugadri Hadiri Peringatan Peristiwa Pembantaian Penduduk Sipil di Monumen Peringatan Korban 40.000 Jiwa Galung Lombok

MAJENE-SOROTMAMMIS.COM- Dalam rangka memperingati peristiwa tragis pembantaian penduduk sipil oleh tentara Belanda pada 1 Februari 1947 di Desa Galung Lombok, Kabupaten Polewali Mandar.

Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri, S.I.K., turut menghadiri kegiatan Pelestarian Nilai-Nilai Sejarah yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Majene di Monumen Peringatan Korban 40.000 Jiwa Galung Lombok, Kabupaten Polewali Mandar, Kamis (1/2/24) pagi.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk penghormatan dan pengenangan terhadap tragedi yang menyedihkan tersebut, dimana ribuan jiwa menjadi korban kekejaman tentara Belanda.

Baca Juga  Isu Setoran 1 Persen Pelatihan, Sekretaris Disbudpar Majene Angkat Bicara

Di bawah langit yang mendung, suasana haru dan khidmat terasa saat para pejabat dari berbagai tingkatan pemerintahan serta perwakilan masyarakat berkumpul untuk mengenang para korban.

Turut juga hadir dalam kegiatan tersebut Asisten 1 Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Bupati Majene, PJ Bupati Polewali Mandar, Dandim 1402 Majene, Kajari Majene, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Ketua DPRD Kabupaten Polman, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Majene, Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Majene, unsur Forkopimda Kabupaten Majene dan Kabupaten Polman, serta perwakilan veteran dan keluarga korban, menggarisbawahi keseriusan dalam menjaga dan mengenang sejarah.

Baca Juga  Angin Kencang di Majene, Rumah Anggota Polisi jadi Korban

Dalam kegiatan tersebut juga, Kapolres Majene menuturkan bahwa mari kita isi kemerdekaan yang kita raih dengan susah payah dari tangan penjajah ini dengan hal-hal yang positif karena untuk meraihnya banyak darah yang ditumpahkan dan nyawa yang harus dikorbankan.

Baca Juga  BreakingNews: Pick Up Pengangkut Telur Pecah Ban di Batutaku, Ratusan Telur Pecah

Iapun menyebut acara ini merupakan sebuah momentum penting untuk lebih memperkuat semangat persatuan dan kesatuan, sekaligus menggugah kesadaran akan pentingnya menjaga perdamaian serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan.

Semoga peristiwa tragis seperti ini tidak terulang di masa depan, dan semangat keadilan tetap terjaga dalam perjalanan bangsa ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *