Kejadian di Pamboang dianggap Biasa, Pemkab Majene Lanjut Launching di Kecamatan Sendana, Tammerodo.

Bupati Majene H Andi Achmad Syukri Tammalele bersama Setda Majene, dan Kadis BPPKB memegang piring berisi makanan, Rabu (8/5/2024)
Bupati Majene H Andi Achmad Syukri Tammalele bersama Setda Majene, dan Kadis BPPKB memegang piring berisi makanan, Rabu (8/5/2024)

MAJENE, SOROTMAMMIS.COM- Dengan adanya kejadian keracunan massal yang terjadi pada 42 Baduta di Kecamatan Pamboang , pada senin 6/5 siang, harusnya menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene. dengan tidak melaksanakan kegiatan yang serupa .

Apalagi dengan kejadian yang sempat viral tersebut sempat menjadi trending di beberapa platfrom media sosial, seperti Facebook dan media sosial lainnya.

Selain trauma yang di alami orang tua ataupun keluarga dekat korban atas kejadian yang sudah di anggap luar biasa di Kabupaten Majene tersebut, hasil pemeriksaan bubur yang diduga ihwal sebab keracunan, belum ada hasil dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) wilayah Sulbar .

Baca Juga  Dibonceng Ayahnya ke Sekolah, Seorang Pelajar Meregang Nyawa

Selain belum ada hasil dari BPOM pihak Polres Majene sedang melakukan penyelidikan terkait Baduta yang mengalami keracunan makanan yang disiapkan sendiri oleh pihak DPP-KB Kabupaten Majene.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majene, H. Ardiansyah , yang mendapat tugas dari Bupati Majene untuk melakukan Launching di Kecamatan Tammerodo yang sebelumnya di Kecamatan Sendana dan Kecamatan Pamboang, kepada wartawan Sorotmammis.com mengatakan, bahwa kejadian di Kecamatan Pamboang tersebut adalah Musibah yang tak bisa di hindari.

Baca Juga  BREAKING NEWS: Diduga Puluhan Baduta Keracunan Bubur Pemberian UPTD DPPKB Kecamatan Pamboang

“Tetapi kita lihat , tidak semua Kecamatan ada masalah , hanya Kecamatan Pamboang,,dan kemarin di sendana tidak ada kejadian, sekarang di Kecamatan Tammerodo semoga tidak ada masalah” Bebernya Rabu (8/5/2024).

Baca Juga  Hasil Uji Lab Bubur Belum Dilaporkan ke Polres Majene, Ada Apa Dengan BPOM Mamuju?

Sekda juga berharap dalam keterangannya pada awak media, dari kejadian tersebut , supaya lebih berhati-hati dalam mengelola makanan.

“Ini poin penting, dalam hal mengolah makanan harus melibatkan ahli Gizi” Harapnya.

Lanjutnya , “Saya Kira satu kasus sudah ditangani dan sudah selesai dengan baik, dan kita tdk boleh mengorbankan program masyarakat yang membutuhkan bantuan tambahan gizi, jika ada masalah selesaikan dan lanjutkan lain,” tutupnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *