Daerah  

Pelestarian Alat Musik Rebana di Jaman Moderen

MAJENE-SOROTMAMMIS.COM | Pembinaan dan Pengembangan Potensi Remaja Dalam Bidang Kesenian Qasida Rebana, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Majene bekerja sama dengan Lembaga Pemberdayaan masyarakat bintang lima, di cafe Olangmesa Leppe, Sabtu (28/10/2023).

Muhammad Afiat Mulwan mengatakan Dinas pariwisata berupaya agar musik rebana beberapa puluhan tahun ke depan selalu terlestarikan teruntuk daerah kabupaten Majene.

Untuk itu, disbudpar kabupaten Majene melakukan sosialisasi terhadap remaja-remaja mengenal musik tradisional seperti alat musik rebana.

“Salah satu kesenian tradisional yang masih hidup dan berkembang di daerah Sulawesi Barat khususnya kabupaten Majene adalah kesenian musik rawana pada adat pernikahan suku Mandar. Rawana merupakan salah satu dari sekian musik seni tradisional Mandar yang bernafaskan ke Islaman,” ujarnya.

Baca Juga  Dua Pemuda Sulbar Bertukar dengan Warga Singapura dan Korsel

Zaman sekarang ini kesenian khas musik rawana senang tiasa digunakan untuk dimainkan acara pernikahan. Dan bahkan tidak jarang sering juga dipakai untuk mainkan dalam rangka partisipasi kegiatan yang bersifat Nasional, sambungnya.

Baca Juga  Ridwan Aklamasi Nahkodai Badko HMI Sulbar, Begini Pesannya

Hal yang terpenting dalam kaitannya dengan kebudayaan musik rawana ink selain sebagai media hiburan pasa adat pernikahan juga mempunyai fungsi utama yaitu untuk mentransfer norma kebudayaan dan agama terhadap masyarakat melalui syair-syair di kumandangkan yang berisi norma agama sebagai misi dakwah.

Sasaran ke depan memperkenalkan dan melestarikan kepada anak-anak sekolah, baik tingkat desa maupun lingkungan tentang alat musik rebana dimana diketahui bersama, semakin canggihnya alat musik diperkembangan zaman

Baca Juga  Kunker di Polman, PJ Bahtiar Bersama Pemkab Jalan Sehat dan Pantau Pasar

Lagu Qasidah di iringi pukulan alat musik rebana, akan selalu berubah dijaman moderen ini, bertambahnya lirikan lagu yang berbeda dan pukulam gendang rebana yg berbeda tentunya.

Maka dari itu, Disbudpar Majene menampilkan grub rebana pada sosialisasi dan praktek cara memukul dan memainkan diiringi lagu.

Apa yang ditampilkan dan dijelaskan para pemateri dalam sosialisasi kebudayaan dapat bermanfaat kepada peserta yang hadir untuk dimasa kini maupun masa akan datang, sekertaris Disbudpar harapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *