Tidak tinggal diam, korban segera melaporkan insiden ini ke Polres Majene. Aparat kepolisian kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami harap laporan dari korban ini dapat diproses pihak kepolisian dan berharap pelaku dihukum sesuai hukum yang berlaku,” ujar salah satu keluarga Irfan.
Insiden ini mencoreng citra Perusda Aneka Usaha, yang seharusnya menjadi pilar ekonomi daerah.
Masyarakat dan pihak terkait mempertanyakan profesionalisme manajemen internal perusahaan.
Konflik ini dikhawatirkan akan memengaruhi operasional dan kepercayaan publik terhadap institusi tersebut.
Pengamat hukum dan tata kelola perusahaan di Majene, Rahmat Hidayat, menilai insiden ini adalah bukti lemahnya manajemen konflik dalam organisasi.
“Pertikaian yang berujung kekerasan seperti ini menunjukkan kurangnya kemampuan pemimpin dalam menyelesaikan masalah secara profesional,” ungkapnya.











