Kabar ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat dan tokoh lokal. Beberapa pihak mendesak agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, terutama mengingat posisi strategis yang diembannya.
“Kami berharap insiden ini tidak hanya diselesaikan melalui jalur hukum, tetapi juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen Perusda Aneka Usaha,” ujar salah satu warga Majene.
Hingga berita ini diturunkan, Moch Luthfie Nugraha belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini.
Kasus dugaan penganiayaan ini menjadi perhatian publik karena melibatkan pejabat tinggi di lingkup pemerintahan daerah.
Selain dampak hukum, insiden ini juga mengancam stabilitas perusahaan dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintah.
Proses hukum diharapkan berjalan adil demi memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Sementara itu, Dirut Perumda Majene Moch Luthfie Nugraha mengatakan di hadapan petugas SPKT Polisi saat dimintai keterangan, dirinya melayangkan pukulan ke korban lantaran tersulut emosi.
“Awalnya pas di kantor dia langsung berjalan ke arah saya, dia pukul saya makanya saya pukul balik,”kata Lutfi. (ril/red)











