MAJENE, Sejumlah Passandeq dan pecinta sandeq di Kabupaten Majene, berharap kepada pemerintah kabupaten Majene agar dibuatkan lahan khusus untuk tambatan perahu sandeq tempat memarkir Sandeq saat selesai pagelaran sandeq race, Rabu (16/10/2024).
Sekadar diketahui, perahu sandeq yang ada di Majene rata-rata memiliki panjang 13 meter. Belum lagi peralatan sandeq lainnya seperti tiang layar dan Palatto yang panjangnya melebihi badan perahu sandeq, sehingga membutuhkan parkir khusus.
Saat ini, pantauan sorot-mammis.com, sejumlah perahu sandeq di Majene memanfaatkan tempat seadanya yang tidak memadai untuk memarkir sandeqnya.
Seperti sandeq berlian 99, yang terpaksa harus memindahkan kembali perahunya dari lokasi parkir sebelumnya di lingkungan Tanangan ke lingkungan Garogo karena khawatir sandeq akan rusak dihantam panas dan hujan.
Karena tak ada parkir yang memadai, pemilik Sandeq berlian99 terpaksa harus membuat atap dan kandang untuk menyelamatkan sandeqnya dari hujan dan panas matahari.
Demikian pula sandeq sulbar99, memanfaatkan celah dua bangunan untuk memarkir Sandeq, namun tetap harus dibuatkan pagar dan atap untuk mencegah air hujan dan panas.
Sama halnya sandeq lainnya yang berasal dari Tanangan dan Pambolo, memanfaatkan plafon dan kuda-kuda salah satu gedung terbengkalai di Garogo untuk menyimpan tiang layar dan Palatto serta Baratang sandeq. Bahkan ada yang menyimpan palattonya di belakang gedung Sekolah.
Salah seorang passandeq, Kubar mengatakan, bagusnya pemerintah memfasilitasi para passandeq untuk membuatkan lahan tambatan perahu sandeq. “Cukup dibuatkan lahan parkir yang ada atapnya, agar perahu kami terhindar dari panas dan hujan yang bisa bikin cepat rusak,” ujarnya sambil menunjuk salah satu lokasi strategis di lingkungan Garogo untuk lahan parkir sandeq.
Seorang pecinta Sandeq, Anto juga sangat berharap pemerintah membantu membuatkan lahan parkir sandeq. “Kalau ada mi lahan parkir khusus sandeq, mereka para passandeq tidak perlu lagi putar otak cari parkiran. Sandeq ini warisan budaya, jadi perlu dapat perhatian khusus, termasuk parkir sandeq,” harapnya.
Hal senada juga diungkapkan Pua Rindu soal parkiran sandeq. “Bagus itu kalau ada parkiran. Tidak cepatmi rusak sandeq kalau disimpan baik-baik,” ujarnya.
Sementara itu, papa Adi yang juga pecinta sandeq mengatakan, justru dengan adanya parkiran khusus sandeq, para pecinta sandeq dan bahkan wisatawan, yang hendak melihat perahu sandeq, tidak perlu kemana-mana, cukup ke satu tempat. “Ini bisa jadi obyek wisata. Tak perlu lagi terpisah pisah melihat model dan jenis jenis sandeq,” usulnya.