Majene  

CHF Sulbar Dapat Sambutan Baik dari Kadisbudpar Majene

SOROT-MAMMIS.COM-Majene, Festival (CHF) 2024 di Kabupaten Majene dengan mengangkat Tema Kegiatan Sinergitas antara BPK Wilayah 18 Sulteng-Sulbar bekerjasama dengan Pemprov Sulbar, Pemda Majene, BPK Wilayah 17 Dilaksanakan di Boyang Assamalewuang.

Melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Parawisata (Disbudpar), Ahmad Djamaan menyambut baik kegiatan tersebut demi pemajuan kebudayaan.Kerajinan tenun menjadi salah satu kekayaan budaya, berupa kerajinan tangan, yang dimiliki Indonesia termasuk di Pulau Sulawesi.

Tenun adalah hasil kerajinan berupa bahan kain yang dibuat dari benang, serat kayu, sutra, dan lain-lain.Pembuatannya menggunakan seperangkat alat tenun tangan atau lungsin. Merupakan jajaran benang yang terpasang membujur.

Baca Juga  BreakingNews: Mayat Perempuan Ditemukan Terdampar di Pantai Garogo

Sekarang, penggunaan alat tenun sudah dikembangkan menjadi lebih canggih, seperti ATBM (alat tenun bukan mesin) yang dibuat dari kayu yang menghasilkan tenunan lebih cepat.Meski demikian, budaya tenun ini dipandang perlu dilakukan pemajuan agar tidak statik ditengah teknologi yang semakin canggi.

Oleh karena itu, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah 18 yang meliputi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat kembali menggelar Celebes Heritage Festival (CHF) 2024 di Kabupaten Majene dengan mengangkat Tema kegiatan ini sinergitas antara BPK Wilayah 18 Sulteng-Sulbar bekerjasama dengan Pemprov Sulbar, Pemda Majene, BPK Wilayah 17 Sulawesi Utara-Gorontalo, BPK Wilayah 19 Sulsel-Sulteng.

Baca Juga  Polres Majene Gelar Upacara Bendera Warnai Peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke 78

Dalam kegiatan CHF 2024 ini, ada 5 sub agenda yang akan digelar, diantaranya : workshop tenun, seminar nasional tentang tenun, pameran tenun, Harmoni celebes tiap malam dan fashion show.

Hal ini dilakukan untuk membuka wawasan dalam pengembangan tenun itu sendiri. “Ini adalah bagian dari penjabaran undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Bahwa budaya itu tidak statik, tidak berhenti karena waktu tapi dia harus berubah terus, berinovasi, antara tradisi dan inovasi itu dikawinkan untuk bisa berkelanjutan,” kata Andi Samsul Rijal, Kepala BPK Wilayah 18 Sulteng-Sulbar, Sabtu (30/11/2024).

Baca Juga  Kasat Lantas Polres Majene Tentang Larangan Aturan Berkendara Dengan Sepeda Listrik

Menurutnya, pengetahuan tentang menenun yang dimiliki orang tua dulu harus diwariskan ke generasi muda supaya tetap hidup.Pemerintah Kabupaten Majene melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Ahmad Djamaan menyambut baik kegiatan tersebut demi kemajuan kebudayaan.

Selain itu, lanjut Andi Samsul Rijal, kegiatan CHF ini juga menghidupkan UMKM, didaerah sehingga perputaran ekonomi bisa lebih baik.Ia juga berharap agar pemerintah daerah mengembangkan kegiatan seperti ini demi kemajuan budaya dan menghidupkan UMKM. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *