Majene- Kota pendidikan hanya formalitas semata di mata masyarakat baik dalam lokal maupun luar.
Salah satu postingan akun facebook atas nama Budiman mengatakan.
“Budiman, Lagi lagi kota pendidikan butuh di perhatikan. Menjadi tanda tanya besar bagi kami, dengan alasan apa pemerintah Kab Majene tidak peduli terhadap bus sekolah? Kami sampaikan mulai dari tahun 2018 kalau tidak salah sampai tahun 2023, dua bus sekolah di kecamatan Tubo Sendana hanya menjadi hiasan, hanya menjadi tontonan bagi anak sekolah dan masyarakat , yang seharusnya menjadi kendaraan yang setiap harinya mengantar anak sekolah, kecuali hari libur…tapi hanya di jadikan hiasan Kecamatan…#SavePemerintahKabMajene.
Kemudian di komentari netizen atas nama Rahayu Kasim mengatakan,” Biasa/bisa juga dijadikan angkutan PETINDOR kalau ada acara keluarga”. Kemudian di balas komentar Rifky Coel”Ganti namanya Bus Petindor”.
Intinya Majene hanya formalitas kota pendidikan, padahal ribuan peserta baru tiap tahun dalam dunia kemahasiswaan yang menuntut ilmu di kabupaten Majene. Ada juga sekolah di teppo berdindingkan bambu viral di sosmed, dan pemerintah sekarang hanya memperhatikan pelatihan-pelatihan memakan banyak anggaran bermilyar- milyaran, Ujar (G).