MAJENE-SOROTMAMMIS.COM- Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Majene melakukan aksi demo di kantor Badan Pengawas Pemilu di Kelurahan Labuang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (8/3/2024) sore.
Pantauan sorotmammis.com puluhan kader HMI cabang Majene mendatangi kantor Bawaslu dengan membawa atribut.
Mulai dari bendera HMI, baliho bertuliskan HMI cabang Majene darurat money politik dan copot ketua Bawaslu Majene.
Ketua korlap Zulkifli mengatakan mosi tidak percaya kepada Gakkumdu Majene.
Diantaranya Bawaslu, kepolisian dan kejaksaan yang menangani kasus OTT pemilu 2024.
Iapun menyebut logikanya dimasa tenang tidak boleh berkampanye apa lagi ada money politik.
“Kami melalui aksi ini agar ada hasil lebih objektif sesuai dengan regulasi mekanisme yang ada,” kata Zulkifli kepada media sorotmammis.com.
Zulkifli menduga ada kongkalikong antara Bawaslu, kepolisian dan kejaksaan menangani kasus OTT pemilu yaitu Gakkumdu.
HMI Cabang Majene mengawal dan akan menghargai demostrasi.
Lalu, soal barang bukti 30 amplop berisi masing-masing Rp 350 ribu, list nama dan kartu caleg itu sudah dikatakan subtansi.
Artinya alat buktinya sudah kuat mengingat kasus seperti ini sudah terjadi di Kabupaten Majene waktu pemilu Gubernur 2017 hanya amplop didapatkan.
Namun, pelaku dijadikan tersangka dan ditahan sampai tiga tahun.
“Ada apa dengan Gakkumdu Majene, ketika mendapati masalah seperti ini” ujar Zulkifli.
Maka dari itu, HMI cabang Majene melakukan penyegelan.
Dilain pihak, salah satu anggota Bawaslu mengatakan mohon maaf ketua Bawaslu Majene berada diluar kota.(*)